Catatan Akhir, Awal Bulan
Hujan telah mengawali pagi
kami. Menyambut dengan rintiknya yang lembut. Dingin. Begitulah Minggu dimulai.
Tapi hujan tak menahan langkah kami untuk tetap berjalan menyusuri setapak
menuju gerbang pembuka mimpi. Putih, biru, hitam tampak memenuhi. Tampak seulas
senyum pada mereka. Sebuah harapan terpancar.
Satu persatu barisan putih,
biru, hitam berjalan. Ini baru dimulai. Senyuman pembimbing menguatkan langkah
dan hati kami. Pada sebuah tenda biru itu segala kebahagiaan terkuras. Senyum,
tawa, berbagi bersama. Kami senang. Sangat-sangat bahagia. Benar-benar waktu
yang layak untuk tak dilupakan.
Tapi bukan hanya kesenangan
yang berarti. Karena kadang air mata akan lebih menyentuh hati. Suasana tegang
kembali lagi. Suara-suara keras. Kami hanya bisa menatap lurus kedepan,
bergandengan untuk saling menguatkan. Kesalahan, yang sekarang tergambar jelas
di depan mata kami. Hanya bisa membisu. Sekali berkata saat terucap tanya.
Kami mungkin tidak
menyukainya. Ya, ini adalah bagian yang jika bisa ingin aku lompati saja. Tapi
tidak. Ini adalah bagian yang akan paling dirindu. Akan sangat dirindukan.Satu
per satu kesalahan hilang. Suara kini sunyi. Gelap. Beberapa bait puisi
terdengar menggema. Apa yang terjadi. “Selamat Datang Mahasiswa Baru FIB UB
2014. Selamat datang di kampus perjuangan.” Semua tersenyum. Berbaur putih,
biru, hitam, hijau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar