Aku bergantung padamu. Yah, aku memang terlalu, terlalu bersandar
padamu.
Seperti siang dan malam yang harus setiap hari aku lalui. Seperti
itulah dirimu. Aku tak bisa melewatkan sedetikpun waktu yang kumiliki untuk tak
mengingatmu.
Hujan, gerimis, membuatku teringat namamu.
Senja mengantar malam, membuatku menunggumu.
Siang yang panas, tetap saja aku berharap kau begitu saja ada di
depanku.
Yah, seperti itulah aku. Begitu menyedihkan karenamu. Begitu bodoh
untuk menikmati semunya.
Aku bergantung padamu. Beribu kali pun aku menahan, kau tahu, tetap
saja aku berlari mencari bayanganmu. Berkali aku ingin menyimpan saja, kau
tahu, akhirnya kau juga yang kubawa untuk melihatnya.
Aku harus bagaimana lagi. Melepasmu? Hal yang sangat ingin bisa
kuperjuangkan. Tapi, aku tak juga bisa. Mengapa? Mengapa kamu?
Adakah cara lain untukku tak sepedih ini. Aku ingin tak selalu
menggantungkan air mata padamu. Aku ingin menahannya. Sungguh, aku ingin. Tak
bergantung padamu lagi.
Malang, 08122014
Malang, 08122014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar