Senin, 13 Oktober 2014

Mawarmu


Setangkai mawar yang kau sematkan, merah ranum menebar aroma
Iya, aku tak berdaya
pesonamu menyilaukan semua logika
merenggut semua rasaku yang ada
Jujur saja, aku terlena
terpedaya pada indahnya mawarmu
Aku terjerat dalam duri-duri senyum manismu
oh, aku, aku tak bisa berpaling lagi darimu
Meski darah mengalir tertancap duri mawarmu, sakit
masih saja aku, aku tak mampu beranjak
Sungguh, aku,,,
aku terdiam dalam kubangan medan pesonamu
Aku bisa apa?
Aku ini hanya kupu kecil,
kupu kecil yang mengharap sadar kasihmu

Tidak ada komentar: