Aku memang tak pernah mengatakannya padamu, tapi kamu
seharusnya tahu. Aku tak mampu mengutarakan secara langsung padamu, tapi aku
berharap selama ini kamu mengerti. Aku mungkin tak pernah mengakuinya, tapi
mungkin kamu mengetahui kebenarannya. Aku tak bisa mengatakannya, entah kapan
akan bisa. Aku tahu aku akan menyesal jika aku telah kehilanganmu dan aku belum
mengatakannya. Yah, itulah ketakutan terbesarku. Bagaimana jika kau pergi?
Aku harus mengakui, bahwa setiap saat aku merasa pilu, kau
yang kuharapkan untuk Dia kirimkan menghiburku. Setiap saat aku mendengarkan
alunan rindu, saat itu aku teringat namamu. Aku selalu berdoa kepada-Nya, bahwa
kau bisa merasakan panggilanku, bahwa kau akan datang saat aku memanggil
namamu. Namamu.
God, if he is my best destiny. Please, keep himself for me,
just for me. I’m not want you go...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar